Admin Kamis, 03/08/2023 Utama 1039 hits
Aksi Nyata Menyebarkan
Pemahaman:
"Mengapa Kurikulum Perlu
Berubah"
Oleh: Robiansyah, M.Pd.
Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi guru di sekolah khususnya SMK Negeri 5 Kota Pontianak. Kesempatan itu diberikan untuk mendesain pembelajaran pada suatu fase dengan kreativitas lokal berdasarkan lima kompetensi keahlian yang ada di SMK Negeri 5 Kota Pontianak yang dimiliki sekolah untuk memfasilitasi peserta didik. Dalam hal ini, guru harus memberikan pelayanan yang baik dan prima sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Kurikulum merdeka merupakan bagian dari metode pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Para peserta didik dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai fasenya.
A. Kurikulum
Perlu Diubah
Ada beberapa alasan sehingga
kurikulum perlu diubah antara lain:
1. Mengikuti
perkembangan zaman atau revolusi industri 4.0.
2. Kurikulum
harus diadaptasi sesuai dengan perkembangan zaman yang dihadapi oleh peserta
didik saat ini.
3. Peserta
didik merupakan generasi muda bangsa Indonesia.
B. Kurikulum
1. Kurikulum
merupakan sepengkat pedoman penyelenggaraan dan pengaturan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan tertentu.
2. Kurikulum
merdeka merupakan panduan dalam proses kegiatan pembelajaran yang didasarkan
pada faktor kebutuhan belajar murid,sesuai dengan perkembangan individu dengan
tujuan untuk meminimalisir ketertinggalan pembelajaran akibat pandemi
C. Ciri
Khas Kurikulum Merdeka
1. Sistem
Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter peserta
didik sesuai profil pelajar Pancasila.
2. Fokus
pada materi esensial sehingga peserta didik memiliki waktu yang banyak untuk
pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
3. Guru lebih leluasa untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
D. Keunggulan
Kurikulum Merdeka
1. Materi
Pembelajaran lebih sederhana dan fokus pada materi esensial, sehingga peserta didik dapat
belajar lebih mendalam tanpa harus takut dikejar waktu dan bebas memilih sumber
ajar yang lebih variatif.
2. Guru
memiliki kebebasan untuk mengajar sesuai tahap dan perkembangan peserta didik.
Selain itu sekolah juga memiliki wewenang untuk mengembangkan kurikulum sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
3. Sistem
pembelajaran menjadi lebih interaktif melalui kegiatan project, bertujuan agar peserta
didik menjadi lebih aktif dan dapat
mengeksplor isu-isu yang terjadi.
E. Prinsip
Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka
1. Pembelajaran
dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian
peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar.
2. Pembelajaran
dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
3. Proses
pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara
holistik.
4. Pembelajaran
dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta
melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra.
5. Pembelajaran
berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
F. Tipe
Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka
1. Pembelajaran
intrakurikuler yang dilakukan secara terdiferensiasi sehingga peserta didik
memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
2. Pembelajaran
kokurikuler berupa projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, berprinsip
pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan
kompetensi umum.
3. Pembelajaran
ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan minat murid dan sumber daya satuan
pendidik.
: tanpa label
Senin, 03/06/2024
Senin, 13/03/2023
Juma't, 07/10/2022
Dari Abu Hurairah RA, Bahwa Rasulullah Bersabda, "Janganlah Kalian Saling Mendengki, Melakukan Najasy (semacam Promosi Palsu), Saling Membenci, Memusuhi, Atau Menjual Barang Yang Sudah Dijual Ke Orang Lain. Tetapi Jadilah Kalian Hamba-hamba Allah Yang Bersaudara. Seorang Muslim Adalah Saudara Bagi Muslim Yang Lain, Tidak Menzhalimi, Dan Tidak Membiarkan Atau Menghinakannya. Takwa Itu Di Sini (beliau Menunjuk Ke Dadanya Tiga Kali)." Saling Ukhuwah