LIMA PILAR KEBUDAYAAN LAHIR DARI EMPAT PONDASI NEGARA

Admin Kamis, 21/04/2016 Umum 8061 hits

Pembangunan kebudayaan di Indonesia harus didasari dengan kesadaran bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan sejarah. Karena itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) membuat rencana pembangunan kebudayaan ke dalam lima pilar, dengan menjadikan empat pondasi kenegeraan sebagai acuan.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan (Wamenbud) Wiendu Nuryanti mengatakan, empat pondasi kenegaraan yang dijadikan acuan dalam membangun lima pilar kebudayaan tersebut adalah UUD 1945, NKRI, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika. "Karena pondasi itu, pilar apapun yang didirikan di dalam pondasinya tidak berubah," ujar Wiendu di ruang kerjanya, (24/1/2014).

Wiendu menuturkan, lima pilar dalam pembangunan kebudayaan yaitu Pembangunan Karakter dan Jati Diri, Sejarah dan Warisan Budaya, Diplomasi Budaya, Industri Budaya, dan Sarana dan Prasarana Budaya baik fisik maupun nonfisik. Setiap pilar tersebut memiliki program unggulannya masing-masing.

Misalnya, jelas Wiendu, untuk pilar Diplomasi Budaya, program unggulannya adalah Rumah Budaya Indonesia yang dibangun di dalam negeri maupun luar negeri. Rencananya, Rumah Budaya Indonesia akan dibangun di Jepang, Cina, Rusia, Amerika, Perancis, dan negara-negara tetangga ASEAN.

Kemudian untuk pilar Sarana dan Prasarana Budaya, salah satu program unggulannya adalah revitalisasi museum. Revitalisasi museum bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat mengunjungi museum. Wiendu mengatakan, saat ini terdapat 329 museum di seluruh Indonesia, namun belum semuanya memiliki kualitas yang baik. "Museum belum bisa berkompetisi dengan mall atau fasilitas lain," katanya.

Dalam revitalisasi museum, Kemdikbud juga memberikan bimbingan teknis kepada museum-museum dalam hal pengelolaan SDM, tata koleksi museum, dengan mengajak serta para ahli. Ke depannya, Wiendu menjelaskan, Kemdikbud juga berencana agar Museum Nasional dan Galeri Nasional bisa menjadi alternatif tempat presiden menerima tamu-tamu negara. "Jadi tidak hanya di istana," ucapnya. (Desliana Maulipaksi).

Sumber: http://www.kemdikbud.go.id

: tanpa label

HAFAL QUR’AN USIA DINI

Kamis, 11/06/2015

Kegiatan 2021

Senin, 19/04/2021

Jajak Pendapat

Informasi yang disajikan dalam situs ini menurut Anda ?

Kolom Guru

  • Data tidak atau belum tersedia.

MUTIARA HADIST

Dari Abu Hurairah RA, Bahwa Rasulullah Bersabda, "Janganlah Kalian Saling Mendengki, Melakukan Najasy (semacam Promosi Palsu), Saling Membenci, Memusuhi, Atau Menjual Barang Yang Sudah Dijual Ke Orang Lain. Tetapi Jadilah Kalian Hamba-hamba Allah Yang Bersaudara. Seorang Muslim Adalah Saudara Bagi Muslim Yang Lain, Tidak Menzhalimi, Dan Tidak Membiarkan Atau Menghinakannya. Takwa Itu Di Sini (beliau Menunjuk Ke Dadanya Tiga Kali)." Saling Ukhuwah