Admin Kamis, 18/11/2021 Pendidikan 616 hits
Hai
sahabat SMEKLI
Kegiatan pada kali ini yaitu mengenai
Sosialisasi Anti Perundungan di sekolah kita. Tentunya sahabat SMEKLI sudah
tidak asing lagi dengan istilah perundungan tersebut. Sebenarnya apa sih
perundungan itu? Mungkin lebih ngetopnya yaitu bullying. Menurut
Kemendikbudristek perundungan atau bullying adalah perilaku agresif yang
biasa dilakukan seseorang dengan tujuan untuk merendahkan, mengucilkan, dan
menyakiti kepada seseorang atau kelompok yang di anggap lebih lemah. Banyak
sekali contoh-contoh perilaku perundungan di sekitar kita yaitu bisa berupa fisik yaitu mencubit, mencakar, menendang, menjewer. Selain itu bisa juga berupa psikis
yaitu meremehkan, mengejek,membentak,melecehkan,dll. Bahkan perundungan
itu juga ada di dunia maya misalnya menyebarkan rumor atau informasi pribadi
melalui jaringan,dll.
Nah, perlu diketahui program anti perundungan di Indonesia namanya Roots
Indonesia yaitu merupakan kerjasama antara Kemendikbudristek dengan UNICEF.
Tentunya SMK Negeri 5 Pontianak sangat mendukung sekali program tersebut yaitu
dengan mengadakan kegiatan program Sekolah Pusat Keunggulan, Sosialisasi Anti
Perundungan pada tanggal 11 November 2021 dengan narasumber Bapak Tumbur
Manalu,S.Sos dari Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) provinsi Kalimantan Barat. Beliau menyatakan
bahwa agen perubahan merupakan pelaku kedamaian. Anak adalah berumur di bawah
18 tahun dan ada 4 hak anak yaitu hak hidup, tumbuh kembang,perlindungan dan
partisipasi. Selain itu beliau mengatakan bahwa bullying terjadi karena dia
merasa tinggi dari teman-temannya, bullying bisa dilakukan kekerasan
fisik,psikis dan seksual dan parahnya lagi dilakukan oleh orang-orang sekitar
kita.
Beliau juga menceritakan berbagai
kasus tindakan kekerasan dimana faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu dari hp
dengan menonton hal-hal yang termasuk tindak kekerasan. Selain itu adanya suatu
aplikasi dimana orang yang tidak saling kenal bisa bertemu dan saling chatting
yang merupakan awal pertemuan si pelaku dan si korban. Banyak sekali faktor-faktor
membuat anak melakukan tindak kekerasan yaitu salah satunya salah memilih
teman. Selain itu beliau juga membahas tentang cyber bullying dimana ada
pertengkaran di media sosial kemudian berlanjut dengan saling ketemu dan
terjadi perkelahian.
Beliau menceritakan contoh kekerasan
di lingkungan pendidikan misalnya dulu adanya ospek di kampus. Banyak sekali
contoh kekerasan di sekolah misalnya di tempat sepi di lingkungan sekolah yaitu
di dekat WC maka perlu adanya CCTV di sekolah. Adanya agen perubah yaitu siswa
paling berpengaruh yang di pilih oleh siswi-siswi lain berdasarkan teori
jejaring sosial. Menurut beliau bahwa agen perubah sebagai pemantau
teman-temannya yang ingin melakukan tindakan bullying. Sebaiknya siswa
melakukan perlawanan jika terjadi bullying terhadap dirinya. Selain
menjadi agen perubah di sekolah juga di masyarakat.
Pada akhir pemarannya, beliau berpesan kepada
siswa-siswa agar jangan takut untuk melaporkan tindakan kekerasan agar tidak
semakin merajalela dan ada hukumannya untuk pelaku bullying tersebut.
Tentunya
dari kegiatan ini peran pelajar sebagai agen perubahan untuk menyebarkan pesan
dan perilaku baik diantara teman sebaya. Senada dengan tujuan kegiatan
tersebut, kepala SMK Negeri 5 Pontianak (Ibu Leny Mediantary,S.Pd,M.Pd)
menyatakan “ program anti perundungan perlu dilakukan secara berkelanjutan
antara sekolah, siswa dan orang tua Bersatu mengalahkan budaya bullying dan
menggantinya dengan kekuatan karakter positif”. Beliau juga menambahkan
“program anti perundungan harus disesuaikan dengan nilai-nilai pendidikan dan
nilai-nilai budaya sekolah”.
Untuk kegiatan selanjutnya telah di pilih
fasilitator guru yaitu ibu Vanny Puspa Bella,S.Hut dimana beliau akan melatih 30 siswa agen perubahan
dengan 10 sesi course Roots. Bu Vanny sehari-harinya sebagai guru dan
pembina UKS SMK Negeri 5 Pontianak yang akan melatih siswa menganggap kegiatan anti perundungan ini
perlu dilakukan. Bu Vanny menyatakan bahwa
mengingat kasus perundungan yang kadang-kadang di anggap sepele, dengan
adanya agen perubahan anti perundungan di sekolah diharapkan dapat memberantas
perundungan sampai ke akar-akarnya.
Tentunya sahabat SMEKLI mendukung juga program
anti perundungan tersebut yaitu dimulai dengan menyebarkan perilaku positif ke
sesama dan melapor jika mengalami atau menyaksikan perundungan di sekolah
ataupun di lingkungan sekitar.
: tanpa label
Ibnu Umar Ra. Berkata : Rosululloh Saw. Bersabda : Islam Didirikan Atas Lima Sendi : Menyaksikan Dan Percaya Bahwa Tiada Tuhan Kecuali Allah Dan Nabi Muhammad Utusan Allah, Dan Mendirikan Sholat Dan Mengeluarkan Zakat, Dan Haji Ke Baitullah, Dan Puasa Di Bulan Ramadhan Kewajiban Zakat Dan Puasa